Sabtu, 22 Maret 2014

Sejarah Pneumatic

Apa itu Pneumatic ?

PNEUMATIC adalah suatu filsafat (science) yang menggunakan tekanan udara (compressed air) untuk mengerjakan sesuatu yang sifatnya lurus (linear) atau memutar (rotational). Pneumatik merupakan teori atau pengetahuan tentang udara yang bergerak, keadaan-keadaan keseimbangan udara dan syarat-syarat keseimbangan.

Asal dari istilah pneumatik berasal dari  bahasa Yunani, “PNEUMA”  berarti “ NAFAS” atau “ UDARA”
Dengan ini Pneumatik memiliki arti : Terisi udara atau digerakan oleh udara yang mampat

Pneumatik merupakan cabang “ Teoritis Aliran” atau “Mekanika Fluida”. Pneumatik menggunakan hukum-hukum “AERO MEKANIKA” yang menentukan keadaan “Keseimbangan Gas dan Uap” (khususnya udara atmosfir).

Pneumatik dalam pelaksanaan teknik pemampatan udara dalam industri (dunia perusahaan dan khususnya dalam teknik mesin), merupakan ilmu pengetahuan dari semua proses mekanis, dimana udara memindahkan suatu gaya atau suatu gerakan.

Jadi pneumatik itu meliputi semua komponen mesin atau peralatan, dalam mana terjadi proses pneumatik

Dalam pengertian teknik pneumatik digunakan pada :
1.Alat-alat pergerakan
2.Pengukuran
3.Pengaturan
4.Pengendalian
5.Penghubung
6.Perentangan
Dan sebagainya

Sejarah Awal Sistem Pneumatik
Penggunaan pneumatik sudah lama sekali membantu dalam pelaksanaan pekerjaan mekanis sederhana. Bahkan sekarang ini memegang peranan penting dalam bidang Otomasi dalam kegiatan industri.

Sebagian besar aplikasi memanfaatkan pneumatik sebagai satu atau kelebihan fungsi ini dari :

Sensor, untuk menentukan status proses, Pengolah informasi, Pengaktifan aktuator melalui elemen kontrol, dan Pelaksana kerja berupa aktuator

Sebelum tahun 1950 pneumatik telah banyak digunakan sebagai media kerja dalam bentuk energi tersimpan dan kebutuhan sensor dan prosesor berkembang sejalan dengan kebutuhan penggerak

Pengembangan  Sensor ; Prosesor ; Aktuator memungkinkan munculnya berbagai macam sistem pneumatik. Sejalan dengan munculnya sistem tersebut, berbagai komponen terus dikembangkan baik berupa perubahan material, proses manufaktur dan disainnya.

Silinder pneumatik banyak dipakai sebagai penggerak linier, karena harganya relatif murah, mudah dipasang, sederhana dan konstruksi yang kokoh serta mudah diperoleh dalam berbagai ukuran dan cara kerjanya.

Sistem Pneumatic & Fungsi dari tiap bagian :



1. Air Compressor
    a. Mengadakan tekanan udara (compressed air) sebagai sumber tenaga dari system pneumatic.

2. Aftercooler
    a. Mendinginkan udara panas dari compressor
    b. Membuang sebagian besar lembab (condensate), Minyak (oil), Debu (dust).

3. Main Line Air Filter
    a. Menyaring debu halus
    b. Membuang sisa lembab dan minyak

4. Refrigerated Air Dryer
    Membuat udara agar kering.
    Setelah melewati alat 2, 3 dan 4, udara menjadi sejuk, bersih dan kering
    yang dibutuhkan oleh peralatan  berikutnya untuk kesempurnaan operasi dari system pneumatic.

5. Air Filter
    a. Menyaring kotoran yang terdapat dalam pipa
    b. Membuang lembab (drain).

6. Air Pressure Reducing Valve
    Mengurangi tekanan utama (main) sesuai kebutuhan.

7. Air Lubricators
    Menyiram minyak bersih sebagai pelicin cylinder agar tidak cepat haus.

8. Air Silinder
    a. Peredam suara dari pembuangan udara (exhaust)
    b. Menjaga kotoran luar untuk memasuki lubang valve.

9. Air Flow Change Solenoid Valve.
    Alat pengatur jalannya udara yang digerakkan oleh listrik (solenoid).

10. Speed Control Valve
      Mengatur kecepatan cylinder

11. Air Cylinder
      Alat dimana tenaga udara tertekan (compressed air)
      digunakan untuk mengadakan pergerakan linear atau rotasi.

Kelebihan penggunaan Sistem Pneumatic antara lain :

1. Meningkatkan produksi dari segi kecepatan dan keteguhan
2. Mengurangi kerusakan produksi yang umumnya diakibatkan oleh kelalaian manusia
3. Meningkatkan mutu produksi akibat system kerja yang konstan dan tepat
4. Mengerjakan sesuatu yang sifatnya di luar kemampuan tenaga atau keselamatan.